Lebih Baik Pakai Tripod Atau Tidak ?


Para fotografer atau siapapun yang berkutat dengan dunia fotografi, dijamin sudah kenal dengan benda ini. Benda berkaki tiga ini ada yang berukuran besar ada juga yang kecil, ada yang tinggi ada juga yang mini. Perannya yang sangat luar biasa dalam menghasilkan sebuah foto yang fokus, membuat benda ini sangat berjasa bagi para fotografer. Inilah tripod.

Tripod biasa digunakan sebagai bantuan bagi para fotografer ataupun videografer, untuk meletakkan kamera mereka. Sejatinya, tripod digunakan sebagai penyangga kamera, untuk menghilangkan gerakan / getaran yang kerap timbul saat memotret terutama saat kamera itu dipegang tangan manusia. Jadi bisa disebut bahwa tripod ini pengganti tangan Sang fotografer. Hehehe. Mengapa  gerakan / getaran itu harus dihindari ? Karena itulah penyebab foto digital tidak fokus / blur.  

Anda pernah kan menjumpai atau bahkan mengalami, tampilan foto digital yang nampak goyang (blur) dan tidak fokus. Untuk mengatasi masalah itu, maka dihadirkanlah tripod.  Dengan kehadiran tripod, seorang fotografer tak perlu memegang kameranya, karena kamera tersebut cukup diletakkan di bagian atas tripod. Karena  fungsinya yang “menggantikan” tangan, maka tripod kerap disebut juga sebagai tangan ketiga fotografer.  Ya tentu saja selain fungsi utamanya, yakni mengurangi getaran. Hingga kamera Anda tak perlu bergetar saat membidik objek.
Beda lagi kalau Anda membidik objek, dengan mengandalkan kamera yang digenggam tangan. Maka terkadang, tak dapat dipungkiri, kamera akan bergoyang seiring gerakan tangan yang tak Anda sadari. Jika sudah begitu, alhasil foto digitalnya ikut goyang alias blur.

Dalam kalkulasi normal, tangan manusia mampu memotret tanpa efek blur (kabur), pada kecepatan 1/125 detik dan batas maksimal 1/30 detik dengan bantuan sandaran pada suatu benda. Nah karena kemampuan manusia yang begitu terbatas, dalam menghasilkan foto digital tanpa blur, maka itulah momen yang ditangkap oleh para produsen, hingga menghasilkan tripod ini.

Cara pengoperasian tripod sangat mudah, Anda cukup mengatur self timernya saja. Atau bisa juga menggunakan remote yang biasa ada di piranti tripod. Ini sangat berguna jika kita ingin memotret objek dengan kecepatan di bawah 1/30 detik. Jika diafragma sudah pada angka paling kecil dan iso sudah pada angka paling besar, tapi hasil foto digital masih underexposure, maka kecepatan jepretan harus dikorbankan. Walau sudah bermodal tripod, Anda tetap harus piawai megolah teknik foto lho, semisal mengatur speed dan diafragma, agar hasil fotonya apik.

Seperti dua foto karya  pengajar kursus foto  Surabaya School of Photography, Pak Singgih Tamadi, yang dibidik   di sebuah hotel di Banyuwangi.

Foto diatas dibidik tanpa menggunakan tripod. Jika dilihat sekilas, Anda akan kurang paham mana efek dari tak menggunakan tripod, namun jika dilihat detail akan sangat menggangu mata lho. Apa itu ? Beberapa objek nampak goyang / blur dan tidak tajam. Seperti yang terlihat di bagian dedaunan (diatas pot-pot tanah liat). Tampilan blur yang makin nyata terlihat, ada di bagian tanaman pot posisi tengah (atas pancuran air). Dedaunannya nampak tidak tajam dan tidak fokus. Kalau dipandang terus menerus, bikin pusing.

Perhatikan juga air mancur di bagian bawah pot. Tak terlihat detail buih-buih airnya. Padahal dengan jarak yang tak terlalu jauh seperti foto diatas, harusnya aliran air tersebut bisa terlihat jelas.  Segala tampilan gambar yang goyang tersebut, bukan sepenuhnya karena teknik foto yang salah, namun karena gerakan tangan (sekecil apapun gerakan itu) hingga mengakibatkan gambar tak fokus.

Bandingkan  dengan foto digital yang kedua berikut :

Melihat sekilas foto digital diatas, bisa dipastikan bahwa itu dibidik dengan menggunakan tripod. Karena gambar yang dihasilkan sangat tajam, fokus dan tidak goyang / blur. Terlihat jelas dalam tampilan daun-daun yang ada di sekitar taman itu, detail lekukan daunnya sangat jelas. Terutama pada tanaman-tanaman yang berada di tengah air. Jika dibidik tanpa tripod, dipastikan tanaman-tanaman yang ada di tengah air itu, akan nampak goyang / blur.

Perbedaan hasil foto yang menonjol, terlihat pada air yang keluar dari pancuran. Disitu terlihat sangat jelas aliran air yang memancur kebawah, saking  jelasnya hingga buih-buih air yang dibagan bawah tertangkap dengan detail.

Tripod juga banyak digunakan pada night photography. Karena saat malam hari, banyak cahaya yang berasal dari lampu gedung, rumah, jalanan dan kendaraan. Dan efek goyangan itu biasanya muncul pada objek-objek foto yang 'mengandung' banyak efek cahaya, ataupun segala unsur yang bergerak. Jadi butuh tripod untuk 'menangkapnya' agar tidak blur.

Jadi jika kemampuan fotografi teknik, ilmu teknik foto dan piranti fotografi yang memadai dimiliki, juga piawai mengoperasikannya, seperti halnya tripod ini, maka foto digital nan apik akan dihasilkan. Jadi jangan lupakan tripod, di setiap sesi pemotretan Anda ya. (car)