Mata Fotografer (II)
Salah satu daerah bersuhu dingin di Jawa Timur ini, memang mempunyai pemandangan alam yang indah. Jalanannya yang berkelok, pedesaannya yang asri dan telaganya yang indah nan tersohor. Inilah Sarangan. Siapapun yang melihat pasti berdecak kagum. Namun bagaimana jika yang menangkap objek itu ada lah seorang fotografer ? Dijamin mata jelinya akan dengan cepat mengabadikan setiap sudut kota Magetan, Sarangan ini.
Bulan maret 2011, pengajar fotografi yang juga pemilik kursus foto Surabaya School of Photography, Singgih Tamadi, mengajak para siswa kursus fotonya untuk hunting dan workshop foto landscape. Karena temanya landscape, maka wajib hukumnya menemukan objek pemnadangan yang luar biasa. Keindahan dan daya tarik Sarangan menjadikannya sebagai pilihan lokasi pemotretan saat itu.
Dalam pandangan mata fotografer seperti mereka, setiap momen pemandangan nan indah yang ditemui harus diabadikan, untuk menambah koleksi foto digitalnya. Setiap pemandangan yang indah akan dihadirkan dengan sentuhan beberapa teknik foto, hingga menghasilkan foto digital yang lebih indah dari tampilan aslinya.
Seperti yang terlihat saat rombongan tersebut, melintas di salah satu sudut wilayah pedesaan Sarangan. Disana terlihat ada areal persawahan yang diatas tanahnya tertanam beragam sayuran. Kontur tanah yang sedikit miring kebawah, menambah keindahan kala dipandang. Di tengah areal persawahan, ada sebuah rumah sederhana. Areal persawahan itu makin cantik, karena “dipagari” oleh bukit menjulang, berbalut pepohonan hijau. Apalagi saat itu, rombongan melintas di pagi hari, hmm masih kebagian paparan kabut yang menyelimuti. Selalu ngangenin !
Tak perlu berlama-lama, rombongan peserta workshop langsung tancap gas untuk jeprat-jepret lokasi itu. Walau objek nya sama, namun bisa dipastikan hasil foto digital dari bidikan kamera setiap fotografer itu sangat beragam. Karena setiap fotografer punya angle andalan masing-masing, punya kemampuan fotografi teknik yang berbeda dan pilihan komposisi foto yang berbeda pula. Apalagi, dalam dunia fotografi, bagi Anda yang ingin mengabadikan objek pemandangan, harus paham dengan teknik foto rule of third, yakni komposisi foto dengan meletakkan objek utama pada titik sepertiga dari kiri atauapun sepertiga dari kanan.
Perhatikan hasil foto digital dibawah ini,
Komposisinya sudah baik, menampilkan tiga bagian objek : ada sawah, rumah dan pepohonan di bagian belakang. Namun sayangnya porsi dari ketiga bagian objek itu tidak merata. Tampilan rumah sangat dominan hingga terlihat begitu dekat, sedangkan pepohonan di belakangnya nampak samar. Kurang mencerminkan lokasi yang lapang dan angle fotonya kuang kreatif : hanya lurus dipandangan mata. Jika hasil foto digital Anda seperti diatas, berarti Anda harus mengatur porsi komposisi objek agar lebih merata dan enak dipandang.
Coba lagi ya dengan objek yang sama, tapi dengan teknik foto rule of third yang pas dan komposisi yang lebih baik dari foto digital pertama :
Foto digital yang kedua ini sudah pas, tak ada yang dominan. Antara areal persawahan, pepohonan disekitar dan areal perbukitan beserta kabut putihnya mendapat jatah yang pas. Namun ada yang salah dengan tampilan rumah itu, karena letaknya yang pas di tengah foto, seolah membelah dua bagian obejk foto itu. Dan yang paling penting untuk dipahami ; angle dsn komposisi center begitu, sudah sangat awam, harus lebih eksperimen agar tak terlihat membosankan.
Jika hasil foto digital Anda begitu, maka Anda wajib mempertajam kemampuan fotografi teknik dalam hal penentuan angle dan komposisi.
Nah bagaimana dengan foto digital yang ketiga berikut :
dalam foto diatas, semua onjek mendapat porsi yang pas, seperti areal persawahan yang makin subur dengan berdirinya pohon pepaya juga pisang, kontur tanah persawahan yang agak miring pun terabadikan dengan jelas, semakin manis dipandang !
Area perbukitan yang hijau dengan pepohonannya pun terasa luas dan sejuk dengan kehadiran kabut putih menggantung. Dan ini nih yang utama, objek tumah yang tak lagi dominan ataupun tampil standar. Karena diambil dengan penerapan teknik foto rule of third yang tepat, sehingga objek rumah itu dibidik dengan penempatan sepertiga di sebelah kiri.
Jika ingin berkreasi dengan fotografi teknik yang sama, namun angle yang berbeda, bisa terwakilkan dari foto berikut,
Foto yang keempat ini walau sekilas mirip foto yang ketiga, namun nampak lebih cantik ya. Mengapa ? Selain porsi objeknya seimbang, ada hal yang berbeda dari foto ini, yakni anglenya yang diambil pada bagian sudut-sudut miring. Sehingga tampilan visual yang nampak diatas, semisal sawah dan bukit, terlihat garis kemiringannya di sebelah kiri. Garis-garis kemiringan dari petak-petak tanah sawah itu pun nampak jelas dan indah. Berbeda pula dari foto yang ketiga, penerapan teknik foto rule of third yang dipilih kali ini, menempatkan objek rumah di bagian kanan. Sedangkan bagian kirinya, dipermanis dengan teknik foto framing melalui juntaian daun pisang.
Jadi mata seorang fotografer tak hanya harus peka pada objek foto yang apik, namun juga menguasai fotografi teknik yang baik dan beberapa aturan teknik foto seperti yang terurai diatas. Kalau mau lebih paham, ada baiknya Anda ikut kursus foto. Selamat berburu pemandangan-pemandangan alam yang indah ya. (car)