Memotret Obyek Gerak Dengan Teknik Panning
Pernakah Anda melihat sebuah foto digital, dengan objek utamanya sebuah objek bergerak yang tampil fokus, sedangkan bagian belakang (background nya) kabur / blur ? Unik dan apik ya. Itulah jenis foto digital yang dipotret dengan teknik foto panning.
Panning merupakan sebuah teknik foto yang dikhususkan memotret objek bergerak. Jadi wajar jika mayoritas momen yang menjadi “langganan” eksekusi teknik foto panning, adalah momen olahraga. Karena olahraga merupakan kegiatan yang dinamis, hingga sangat atraktif untuk dipotret dengan fotografi teknik panning.
Pada dasarnya, operasionalisasi fotografi teknik yang satu ini cukuplah simpel : cukup menggerakan arah lensa kamera Anda secara perlahan dan konsisten, mengikuti pergerakan objek utama. Entah itu bergerak ke kanan lantas ke kiri, atau sebaliknya. Namun dibalik kesimpelan itu, termuat 10 hal yang juga menentukan keberhasilan teknik foto panning Anda.
10 hal penting yang menentukan itu adalah :
- Waktu pemotretan. Karena teknik foto panning ini berkaitan dengan pengaturan shutter speed, maka waktu yang ideal adalah saat golden time : yakni sebelum matahari terbenam atau setelah matahari terbit. Karena saat itu, cahaya yang dihasilkan akan cocok untuk shutter speed yang lambat. Namun karena kebanyakan momen yang dibidik memakai fotografi teknik panning ini tak bisa ditentukan saat golden time saja, maka semuanya diserahkan pada kebutuhan fotografer. Asal penguasaan teknik fotonya baik, hasil foto digitalnya pun akan baik.
- Setting kamera. Atur kamera Anda dalam setting manual focus bukan otomatis. Agar kamera tidak melakukan fokus otomatis pada objek bidikan Anda. Dan supaya tidak mengacaukan tujuan dari teknik foto panning, yakni mendapatkan efek blur dibelakang objek utama.
- Kamera harus berada dalam mode continuous shooting, burst atau bracket.
- Gunakan mode TV ( time value )
- Background. Salah satu kunci keindahan dan keunikan foto digital panning Anda, adalah pemilihan latar / background yang tepat. Yang masuk dalam kategori tepat yakni : background yang memiliki warna-warna menarik, banyak detail dan memungkinkan fokus terarah pada subyek.
- Keseimbangan cahaya. Sebaiknya, komposisi cahaya antara objek utama dan background itu imbang. Namun bisa saja, jika Anda menempatkan objek utama pada bagian komposisi cahaya yang sedikit lebih banyak dibanding cahaya pada bagian background nya. Hal itu dimaksudkan, agar hasil foto digital lebih fokus pada objek utamanya.
- Shutter speed kamera. Apabila Anda memakai settingan manual, maka yang patut diingat adalah semakin lambat shutter speed, maka semakin tinggi angka bukaan (f-stop) yang harus dipakai agar subyek tetap fokus. Penggunaan shutter speed bergantung dari cahaya dan kecepatan obyek. Semakin cepat objek maka shutter speed semakin cepat. Semisal untuk objek : pejalan kaki 1/10, pengendara sepeda 1/20, sepeda motor 1/ 60 atau mobil yang melaju kencang 1/125 detik.
- Saat objek mendekat tekan tombol shutter setengan tekanan dan arahkan kamera ke objek. Gerakkan kamera Anda dengan halus (perlahan) dan konsisten, mengikuti pergerakan objek yang dibidik. Tekan penuh tombol shutter pada saat objek berada di posisi yang Anda inginkan. Tetap ikuti pergerakan objek setelah tombol ditekan penuh, hal ini bertujuan untuk mempertahankan kehalusan pergerakan anda.
- Penggunaan tripod. Tak bisa dipungkiri, bahwa fotografi teknik panning membutuhkan gerakan lensa kamera mengikuti gerak objek, yang otomatis melibatkan kedua tangan kita untuk memotretnya. Alhasil bisa saja terjadi hasil foto digital yang tidak fokus pada objek utama. Hal itu disebabkan gerakan tangan kita yang mungkin terlalu kencang / tidak konsisten. Solusinya, gunakan tripod agar hasil foto digital Anda tetap fokus di objek utamanya dan efek blur pada background tetap didapat.
- Kesabaran. Tak mudah lho mendapatkan setting dan background yang tepat, sebagai materi teknik panning. Jadi saat hasilnya kurang memuaskan, jangan ragu untuk mengulanginya di momen dan objek yang lain.
Jika Anda mempelajari ilmu fotografi secara formal, semisal ikut kursus foto. Dijamin Anda mendapatkan materi tentang fotografi teknik panning. Seperti hasil foto digital panning yang ada di kursus foto Surabaya School of Photography, berikut ini :
a) Foto digital panning karapan sapi
Momen yang menjadi bidikan kali ini adalah karapan sapi di Madura, Jawa Timur. Sapi-sapi yang lincah melaju, menjadi objek yang menarik untuk eksplorasi teknik foto panning.
Dalam foto diatas, objek utamanya jelas : sapi dan seorang lelaki pengemudinya. Teknik foto panning dilakukan dengan menggerakkan kamera dari arah kiri saat sapi akan melaju, perlahan ke kanan mengikuti gerakkan sapi.
Terurai di poin nomor lima, bahwa background merupakan salah satu faktor daya tarik foto digital panning. Dalam foto diatas, nampak backgroundnya yakni jejeran penonton yang menyaksikan dibalik pagar, berhasil secara apik ditampilkan blur. Ramainya penonton dengan warna-warni pakaian masing-masing, membawa keunikan tersendiri bagi foto digital tersebut.
b) Foto digital panning sepeda motor
Yang terurai di poin nomor tujuh, bahwa teknik foto panning berkaitan dengan pengaturan shutter speed. Dan hal itu juga tergantung dari cahaya dan kecepatan obyek. Semakin cepat objek, maka shutter speed semakin cepat. Seperti objek utama dalam foto digital ke dua ini : sepeda motor. Biasanya menggunakan shutter speed 1 / 60.
Letak keberhasilan dan keindahan lain dari teknik foto panning pada foto kali ini yakni : walau background nya blur, namun masih bisa terlihat jelas bahwa itu merupakan jejeran pepohonan. Yang pasti, background tersebut menambah kesan “hidup” dan artistik bagi foto digital ini.
c) Foto digital panning speed boat
Speed boat memiliki kecepatan yang lumayan kencang, bisa saja sama dengan mobil atau bahkan lebih kencang. Maka sah saja jika Anda mengatur shutter speed di angka 1 / 125, untuk mendapatkan hasil panning yang memuaskan seperti di foto ke tiga tersebut. Apalagi nampaknya situasi diatas, sangat minim cahaya.
Memang background nya yang berupa wilayah pemukiman dan beberapa pepohonan di seberang laut itu, nampak jauh dan kecil. Namun Anda tetap bisa membidiknya, sebagai latar yang menarik. Jika Anda bisa mengeksekusi fotografi tekniknya dengan baik, maka hasil blur yang unik tak hanya tercipta di bagian latar, namun juga di permukaan air.
Memotret dengan teknik foto panning, memang terlihat mudah : tinggal menggerakkan arah kamera saja. Namun sebenarnya tak semudah itu lho, tak asal digerakkan. Karena banyak hal dari sisi piranti kamera dan sisi fotografer yang harus benar-benar dikuasai. Agar menghasilkan foto digital panning yang apik. (citra)