Menangkap Decisive Moment

Apa sih decisive moment itu ? Saya kerap mendengar istilah itu, tapi buta maknanya. Istilah itu identik dengan dunia fotografi. Bagi Anda yang sudah akrab dengan dunia fotografi, pasti akrab pula dengan decisive moment. Namun bagi Anda yang belum paham, mari kita belajar bersama untuk menangkap decisive moment dan maksud dibaliknya.

Ketika menonton pertandingan sepak bola, saat bola melambung ditendang pemain, ingin rasanya saya memotretnya. Atau ketika menonton pertunjukkan balet, disaat balerina melompat tinggi dengan kakinya yang lurus hingga bersudut 90 derajat, hmm momen langka yang indah sebagai objek foto. Nah momen-momen indah seperti itulah yang disebut decisive moment.

Berdasar sejarahnya, decisive moment merupakan sebuah konsep fotografi yang dipelopori oleh seorang fotojurnalis asal Prancis,  Henri Cartier Bresson. Decisive Moment atau disebut juga Momen Kulminasi. Momen Kulminasi didefinisikan Henri sebagai suatu momen dimana semua elemen berada pada titik klimaks sinergis, untuk membentuk suatu narasi dari foto tersebut. Atau bahasa mudahnya, titik kulminasi ini bisa dijumpai saat  subject, komposisi dan pencahayaan berada pada keadaan terbaiknya dan dalam keseimbangan yang sempurna. Karena sifatnya sebagai sebuah momen yang waktunya pas dan langka mendapati sebuah objek dalam posisi sempurna, maka decisive moment juga identik dengan istilah  time of excellence.

Menangkap decisive moment itu tidaklah mudah, butuh teknik foto yang baik. Jika Anda pernah mengenyam penddidkan fotografi di sebuah kursus foto, ataupun belajar fotografi teknik secara otodidak, kemungkinan Anda sudah paham bagaimana cara efektiv untuk menangkap decisive moment itu. Seperti yang terlihat dari beberapa foto digital dibawah ini :

Foto digital disamping menampilkan sesosok wanita penari tradisional, yang berpose dengan busana penari jawa yang lengkap. Foto profil yang apik, dengan liukan tubuh penari, ekspresi wajah ceria yang natural, perpaduan warna biru muda dan kelabu sebagai background, makin 'hidup' dengan kehadiran warna merah menyala dari sampur (selendang) penari.

Jika penari hanya berpose dengan  mengangkat dua sisi ujung dari selendangnya, maka hasilnya tidak akan seistimewa foto digital disamping. Ya karena dalam foto digital ini, nampak selendang yang “terbang” keatas dan seolah “berdiri” dengan sendirinya diudara. Eye catching. Ya disitulah letak decisive moment nya. Butuh kesabaran menunggu saat selendang bisa dikibas oleh Si penari, hingga bisa membentuk gerakan keatas. Gerakan selendang yang sangat cepat keatas dan cepat pula jatuh lagi, itulah tantangan dalam menangkap decisive moment pada objek diatas.



 

Bagaimana dengan foto digital dibawah ini ?


Wow indahnya semua kesatuan obejek foto digital diatas ya.  Air lautnya yang membiru, makin terasa hidup dengan komposisi objek manusia yakni seorang nelayan yang asik beraktifitas. Foto digital yang kedua ini jelas sekali unsur decisive moment nya. Mirip dengan unsur  decisive moment dari foto digital yang pertama tadi, yakni berupa gerakan kibasan. Kalau yang tadi selendang, yang ini jala. Momen saat jala dikibaskan oleh Sang nelayan, lalu jala terbuka lebar hingga menghasilkan sebuah bentuk yang indah, itulah decisive moment nya.

Harus cermat dan tangkas menangkap decisive moment kali ini, karena jala yang begitu besar dan berat, akan secepat kilat hinggap ke permukaan air. Jika sudah begitu, tak ada lagi kibasan jala nan indah yang bisa dipotret.

Lantas dimana  decisive moment pada foto digital ketiga ini ?

Hmm foto digital yang indah komposisinya, baik teknik fotonya, cantik objek fotonya. Seperti yang saya infokan diatas, bahwa  decisive moment juga lekat dengan istilah time of excellence. Aplikasinya ada di foto digital yang ketiga ini. Pemilihan waktu (time) pemotretan yang cerdas, saat matahari sedang bersinar, dari sisi yang berlawanan dengan objek foto. Karena dengan begitu, objek foto yang indah bisa ditangkap. Yakni saat para pekerja sedang aktif memikul garam-garamnya, aktifitas mereka itu memberi pesan tersendiri dalam foto digital diatas : semangat kerja petani garam.

Tumpukan garam yang menjulang seperti gunung pasir putih, merupakan momen langka yang bisa dilihat beberapa penikmat foto. Apalagi bagi mereka yang tinggal di kota, dijamin jarang atau bahkan tidak pernah, menjumpai bentuk gundukan garam seperti yang terlihat dalam foto itu. Momen yang tak kalah indah, yakni saat gundukan garam nan putih, terpapar sinar matahari hingga sebagian berwarna keemasan, seperi gunung emas ya. Makin cantik dengan background petak-petam tambak garam, kincir air yang tetap jelas terlihat walau kecil visualisasinya dan langit yang membiru membuat foto digital diatas sangat sejuk dipandang. Itulah decisive moment nya.

Berbeda yang terlihat, jika kita memotretnya diwaktu yang tidak tepat. Semisal saat matahari sedang diposisi atas dan sedang panas-panasnya, dijamin tak akan menjumpai momen-momen indah diatas.

Nah untuk foto digital yang terakhir ini, tak kalah indah  decisive momentnya :

Hmm memandang foto digital diatas, terasa sejuk ya. Suasana pedesaan yang hijau penuh pepohonan, matahari yang bersinar hangat, rumah-rumah yang berjajar rapi, sawah, angin semilir, jalanan yang tak terlalau lebar dan bebas macet, karena jarang ada motor apalagi mobil. Hmm makin terasa aura pedesaannya.

Jika Anda kurang jeli, maka letak  decisive momentnya, akan luput dari pandangan. Coba lihat objek seorang lelaki yang melintas, dengan menggiring tunggangan kudanya. Anda harus bersabar menunggu, momen seperti itu. Karena tidak setiap menit ada orang yang melintas dengan menuntun kuda. Jangan keburu dipotret ya sabar dulu, karena momen akan makin sempurna, saat lelaki dan kudanya itu melintas di kelokan jalan, segera keluarkaan jurus teknik foto Anda dan potret deh.

Kelokan jalan menjadikan nilai artistik tersendiri bagi foto digital diatas, apalagi dengan background hamparan sawah dan bukit menghijau. Sebuah  decisive moment yang tertangkap sempurna !

Berbeda jika yang Anda potret pemandangan alamnya saja, tanpa ada orang yang melintas di jalanannya. Objek foto terlihat sepi, kurang “hidup” dan tidak spesial.

Menangkap sebuah  decisive moment tidaklah mudah. Dibutuhkan kemampuan insting fotografi dan artistik yang baik, untuk menentukan  decisive moment seperti apa yang apik. Dibutuhkan pula kesabaran dalam menantikan decisive moment terjadi dan fotografi teknik yang baik agar bisa mengeksekusi keberadaan decisive moment, dengan tangkas dan hasil yang fokus. Kuncinya : semakin banyak memotret, maka makin banyak pula decisive moment yang dijumpai dan kemampuan teknik foto pun semakin terasah. Semangat ya menangkap momen-momen indahnya ! (car)