Menit Demi Menit Bergulir, Menanti Lahirnya Foto Landscape

Seperti pulaunya, selat Bali juga mempunyai pesona yang menjadi magnet bagi setiap orang. Yang belum pernah kesana, jadi ingin kesana. Yang sudah pernah, jadi ingin kembali kesana. Dan yang sudah pernah motret disana, jadi ingin kembali berburu foto landscape diasana. Seperti yang satu ini…
Juli 2011 lalu, kursus foto Surabaya School of Photography, mengajak para siswanya untuk berekpedisi ke selat yang yang memisahkan antara Pulau Jawa (di sebelah barat) dengan Pulau Bali (di sebelah timur) itu. Didampingi Sang mentor, Pak Singgih Tamadi, mereka diberi kesempatan membidik setiap sudut selat Bali, untuk menghasilkan foto digital tema landscape,  
Kali ini semua siswa dipersilahkan mengambil momen sunsrise kha Selat Bali. Jam lima pagi, semua siswa sudah berkumpul di jembatan kayu, diatas perairan selat bali. Semuanya sudah bersiap dengan kamera dan teknik foto andalan masing-masing.
30 menit kemudian, tepat pukul 05.34, cahaya keoranyean mulai mewarnai langit. Nampaknya, mentari sudah menyapa di perairaan Selat Bali. Segera kami unjuk kecakapan fotografi teknik andalan. Mencari angle yang tepat dan dikombinasikan dengan teknik foto siluet yang baik. Walau mentari masih malu-malu, namun cahayanya memberi momen yang apik dalam foto digital ini :

Dalam foto digital diatas, walau sinar mataharinya masih samar, namun sudah menembus permukaan air nan tenang. Cahaya keoranyeannya seolah terperangkap dibawah gumpalan awan. Namun tetap cantik. Visualisasi jembatan, orang-orang, awan hingga kapal layar, semuanya dibidik dengan teknik foto siluet. Seluruh objek tersiluet dengan detail yang jelas.
Karena sunrise nya belum terbidik dengan jelas, maka para siswa kursus foto itu pun sabar menunggu, sambil berdiskusi dengan Sang mentor, Pak Singgih. Selang 16 menit kemudian, saat jam menunjuk pukul 5.50 dan cahaya matahari makin menguning seiring menghangatnya suasana disekitar. Getaran-getaran air selat yang tenang, makin tertangkap jelas di lensa kamera para siswa. Makin menjadi jelas, sejelas cahaya mentari yang mulai beranjak naik menyinari selat Bali.
Foto digital yang kedua ini, lebih cantik. Karena cahaya matahari makin ‘matang’ terlihat,

Foto diatas, teknik foto siluenya sangat kental terlihat. Awan putih, menjadi sedikit gelap karena tertimpa cahaya matahari. Sisi kanan dari foto digital diatas, nampak lebih gelap dari sisi kiri. Karena cahaya matahari belum terpancar hingga sisi kanan, masih tertutup awan. Walau begitu, tiap-tiap objek diatas tetap jelas bentuknya, walau teknik foto siluetnya sangat berhasil. Semisal yang terlihat pada objek kapal layar. Walau terlihat kecil dan siluet, namun tetap jelas wujudnya.
Objek orang-orang dalam foto diatas, tampil sebagai framing dengan jarak lebih dekat (zoom) sehingga makin jelas detail siluetnya. Yang menarik dalam foto kedua ini, langit bagian atas terlihat biru cerah berpadu putihnya awan. Sedangkan objek-objek di bagian lainnya tetap tampil gelap khas siluet.
Menit terus bergulir hingga sampai di menit 8.25. matahari pun lebih terik dan meninggi. Namun panasnya matahari tak menyurutkan semangat para siswa, untuk terus memotret dan mengeksplorasi fotografi teknik. Semangat yang melahirkan sebuah foto digital berikut :

Memang tak ada lagi cahaya keoranyean, namun bukan berarti foto siluet diatas tak lagi menarik. Langit yang membiru dan detail air yang semakin jernih, menjadi kekuatan foto diatas. Meskipun tak ada lagi kapal layar dan hanya tersisa satu orang diatas jembatan, namun foto yang ketiga ini tetap terasa ‘hidup’. Gradasi warna langit yang terdiri dari tiga lapis : biru tua, biru muda dan putihnya awan, membuat foto ini makin “adem' dipandang dan cantik !
Air selat yang bergerak tenang, juga makin nyaman dipandang. Meski tak ada lagi berkas oranye ataupun kuningnya matahari disana, namun justru itu yang membuat tampilan foto ini berbeda.
Kesabaran menanti momen hingga puluhan menit, terasa imbang dengan hasil-hasil foto digital yang dihasilkan.  Hmm ingin sekali kembali ke Selat Bali. Masih banyak landscape indah disana. Anda mau ikut ?(car)